I believe if you keep your faith, you keep your trust, you keep the right attitude, if you're grateful, you'll see God open up new doors.
Menurut KBBI, setia berarti berpegang teguh. Bila diberi awalan ke dan akhiran -an, kesetiaan, berarti ketetapan hati atau memegang teguh. Kadang arti kata ini menjadi bias dan dianggap bahwa kesetiaan adalah hal yang super. Kesetiaan seolah-olah menjadi hal yang berat dilakukan.
Terlebih dalam dunia saat ini. Di mana manusia menghadapi tantangan yang cukup merepotkan, yaitu medi sosial. Apakah kesetiaan cukup dalam dunia nyata saja, atau hatua dilakukan di media online?
Kita tentu tahu bagaimana pengaruh media sosial dalam kehidupan. Tidak hanya berhasil mendekatkan yang jauh, tapi juga keterbukaan menjadi semakin lebar. Tak jarang kita temui kasus-kasus penyelewengan justru berawal dari media sosial. Tentu kita tidak bisa men-generaisasi-kan, karena itu tergantung pribadi masing-masing orang. Jadi bagaimana kita bisa menjaga kesetiaan?
Dalam kesetiaan dibutuhkan consistency, atau sikap hidup yang konsisten. Hal itu bisa kita dapatkan bila kita berlatih dari hal-hal yang kecil dulu. Terlebih bila kita ingin setia lepada hal besar, godaannya akan semakin beaar pula. Kita hendaknya konsisten dalam setiap hal yang diberikan kepada kita. Tuhan tentu sudah memgatur porsi yang kuta terima, oleh karena itu hendaknya kita mengerjakannya dengan sepenuh hati dan penuh rasa tanggung jawab. Bila kita hendak terjatuh, kita harua ingat dan berpegang teguh kepada Tuhan.
Kedua, dalam kesetiaan dibutuhkan persisten, atau ketetapan sampai akhir. Tuhan tidak ingin kita setengah-setengah dalam menjalankan tugas tanggung jawab kita. Bukankah dalam hal apapun kita sering dituntut untuk mengerjakannya sampai tuntas? Jangan pwrnah berhenti di yengah jalan. Ada begitu banyak cerita tentang ketaatan orang dalam pekerjaannya sampai akhir, tapi tak sedikit pula yang menyerah sebelum selesai. Hendaknya kita berpegang teguh dan yakin akan pertolongan Tuhan dalam mengwrjakan segala sesuatu.
Bahkan dalam pencobaan yang mungkin harus kita lalui. Kita wajib konsisten dan persisten agar keaetiaan kita semakin bertumbuh dan tidak terjatuh dalam hal-hal yang bisa menjerumuskan. Jangan sampai jatuh dalam ketidak setiaan, karena bila sudah menyangkut kepercayaan, akan sangat sulit untuk memperbaikinya. Belajar dari kesalahan boleh, tetapi jangan sampai larut dalam perasaan salah terus. Hendaknya kita melihat realita bahwa kesetiaan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan dan melayani sesama.
pexel.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar