Forgiveness says you are given another chance to make a new beginning.
Desmond Tutu
pexel.com
Kita tentu pernah merasakan sakit hati. Hal itu wajar bagi kita manusia. Karena kita berbeda dan akan selalu terjadi bwnturan-benturan dalam kehidupan sosial kita. Entah itu melalui perkataan, perbuatan, atau apapun bentuknya. Dan hal itu kadang justru paling memberikan kesan mendalam bagi kita.
Saat merasakan sakit hati karena orang lain, kita menjadi fokus untuk membalasnya. Dendam seolah menjadi hal lumrah dilakukan untuk membalas sakit hati yang diterima. Tanpa sadar, justru dendam akan menggerogoti sendi kehidupan sosial kita.
Pada prakteknya, manisnya kata pengampunan di bibir seolah sudah sah untuk “pura-pura” tidak ada masalah. Dan itu yang membuat kita jatuh semakin dalam kepada rasa dendam. Pengampunan tidak akan berefek bila dalam lubuk hati masih menyimpan dendam.
Bagaimana kita bisa berbagi pengampunan yang tulus bagi sesama:
1. Jangan menyimpan kesalahan orang lain.
Jangan melihat kesalahan hanya disebabkan oleh orang lain, tapi apakah kita sudah tidak bersalah dalam hubungan dengan orang lain? Kadang standar bahwa orang lain yang bersalah itu yang membuat kita tidak melihat jernih setiap hal yang kita dapatkan. Nilai kesalahan pribadi menjadi hal “tabu” karena orang lain harus berbuat baik untuk kita. Sebaiknya kita mulai merubah paradikma bahwa orang lain yang akan selalu bersalah kepada kita. Terlebih, kita jarus mau memaafkan dengan setulus hati dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, agar hidup kita tidak hanya berkutat di situ-situ saja. Move on dan introspeksi diri yang lebih tepat kita lakukan.
2. Terbuka.
Kita hendaknya terbuka dalam memwrima kritik atau keadaan. Jangan melulu menutup diri untuk dimengerti, tapi harus twrbuka untuk mengerti sesama kita. Karen sikap terbuka akan membuat kita nyaman dalam keadaan apapun.
3. Jujur.
Kejujuran penting kita unhkapkan, karena kadang yang kita anggap orang bersalah kepada kita, justru karena kita tidak jujur. Kita cenderung membiarkan apa yang menimpa kita. Dan kita menyimpannya dalam hati tanpa diungkapkan. Kejujuran mutlak diperlukan agar hubungan sosial kita dengan sesama menjafi harmonis. Dialog akan semakin membuat kita berubah oleh pembaharuan budi melalui kejujuran.
Oleh karen itu hendaknya kita mau lebih memahami sesama agar kita bisa berbagi dalam keadaan apapun. Walau susah, hendaknya kita memohon pertolongan Tuhan, agar dimampukan untuk berbagi pengampunan pada sesama. Dengan demikian kita akan merasakan indahnya kehidupan sosial kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar