Senin, 18 Februari 2019

Pilihan Hidup

Memberi makna dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama.

You have to choose your path.
You have to decide what you wish to do.
You are the only person that can determine your destiny.
Lailah Gifty Akita

pexel.com


Mati demi Tuhan atau selamat di dalam Tuhan? Bila kita dihadapakan dalam pilihan seperti itu, bagaimana jawaban kita? 
Sebagai manusia, tak dipungkiri kita akan menjadi bingung dengan pilihan tersebut. Dalam kemanusiaan kita, pasti hidup akan lebih menjadi pilihan. Tetapi keselamatan juga penting karena itu adalah tujuan hidup manusia. Jadi pilihan mati akan selalu kita hindari. Apapun alasannya, mati menjadi hal yang akan kita hindari. Kalo bisa justru kita bisa hidup lebih lama, jadi bisa menunda kematian. Mati mengandung konsekuensi yang cukup “spooky” bagi manusia. Identik dengan kegelapan dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Mati di dalam Tuhan adalah sebuah pilihan dalam menjalani hidup. Tetapi maknanya kemudian menjadi bias. Kita sering memaksakan jalan itu dengan menjadi otoriter. Memaksakan kehendak agar kita bisa “menyogok” Tuhan. Mati dalam Tuhan menjadi sebuah jalan untuk menghalalkan segaka cara.
Sebenarnya justru mati dalam Tuhan mengandung makna positif. Bahwa kita akan semakin dekat dengan Tuhan dan menjadi warning bagi kita agar hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Bukan kehidupan bersama Tuhan yg kita pikirkan, tetapi hidup di dalam dunia bersama sesama akan menjadi media pelayanan kita. Bukan berarti kita “menyogok” Tuhan, tapi mengamalkan apa yang trlah Tuhan berikan. 
Bagaimana dengan selamat di dalam Tuhan. Menjadi membingungkan bila kita memahaminya bahwa kita akan mencari jalan keaelamatan di dalam Tuhan. Maknanya akan semakin kabur. Karena bila kita mencari selamat dalam Tuhan, maka kita akan menisbikan segala hal yang membuat lita tidak selamat. Kita hanya akan fokus kepada bagaimana caranya kita selamat dalam Tuhan. Kodrati manusia akan menjadi lebih tumpul dan cenderung perhitungan dengan segala yang kita lakukan. 
Selamat di dalam Tuhan harus kita artikan bahwa Tuhan telah memberikan anugerah kepada manusia. Kita harus percaya dan memelihara kepercayaan kita itu. Bukan dengan jalan yang membuat kita yidak bisa berpikir secara logika, tapi biarkan logika bertumbuh bersama pengertian kita akan Tuhan. Kita bukan mencari selamat lagi, tetapi percaya bahwa kita pasti selamat di dalam Tuhan. 
Lalu bagaimana sebaiknya? Pilihan mana yang harus kita ambil. Apapun itu, steiap pilihan mengandung konsekuensi logis bagi manusia. Tidak bisa tidak bahwa saat kita memilih akan menimbulkan resiko. Mati di dalam Tuhan akan membuat kita sadar akan ketidak berdayaan manusia, selamat di dalam Tuhan akan menguatkan iman kepercayaan kita. Oleh karena itu hendaknya kita menjadikan hidup kita bukan hanya sebuah pilihan, tetapi juga menjadi sarana kemuliaan Tuhan.

pexel.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Taat Melakukan Kehendak Bapa (Matius 7:21-29) Kota Surabaya baru-baru ini dilabeli warna hitam dalam peta sebaran covid-19 di Jawa Timur....