Senin, 04 Februari 2019

Kasih Yang Menguatkan


“Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage.
Lao Tzu

pexel.com

Seringkali kita menggambarkan kasih sebagai sesuatu yang melankolis,kadang melodramatis. Sehingga kasih diidentikan dengan kelemah lembutan. Banyak cerita yang menggambarkan hal itu. Tetapi disadari atau tidak, kasih juga mempunyai kekuatan yang dahsyat, kalo tidak mau disebut konyol. 
Contoh yang paling terkenal adalah roman Romeo dan Juliet. Romantisme Romeo membuatnya mempunyai kekuatan untuk mengatasi segala rintangan yang dihadapi. Walau berakhir tragis, tapi roman itu menjadi rujukan yang paling sering dipakai (absurb) menggambarkan tentang kasih seorang akan yang lain. 
Kalo era sekarang, anak muda lebih mengenal Dilan 1990 (dst) sebagai contohnya. Bagaimana perjuangan Dilan untuk menunjukkan kasihnya dengan bumbu penyedap drama yang agak hambar sering menjadi barometer bagaimana kasih harus dilakukan. Tanpa mengingat bahwa kisah itu adalah curahan hati yang belum tentu semua orang pernah mengalaminya.
Romantisme kasih seolah menjadi komoditi yang tidak akan pernah habis. Mulai dari mitos sampai demitologi masa sekarang-pun, kasih selalu menempati ranking pertama pembjcaraan setiap insan manusia. Manusia hidup dan menghidupi kasih dalam kehidupan sesehari.
Kasih memberikan kekuatan hebat bagi yang sedang dimabukkannya. Walau sebenarnya kita harus bisa tetap berpikir dengan akal sehat saat menghidupinya. Kasih akan terasa hambar dan konyol saat hidup untuk kasih saja. Karena itu akan sangat membutakan dan malah akan menjerumuskan. Jika seperti itu, kasih justru akan menjadi kelemahan belaka. Kasih akan menjadikan kita “budak” untuk memenuhi ambisi tanpa peduli kepada yang lain. Hal itu yang harus dihindari. 
Seharusnya kasih menjadi sumber kekuatan bagi kita bila kita berpikir kasih untuk hidup. Bagaimana kita mengejawantahkan kasih dlam kehidupan. Hal itu akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Kasih akan menjadi sumber kekuatan bukan hanya untuk berkorban, tapi juga untuk peduli kepada yang lain. Yang lebih penting adalah bagaimana kasih itu akan melegakan karena tidak menjadi beban untuk kehidupan. 
Marilah kita menjadikan kasih itu sumber kekuatan positif, bukan untuk menjadi eksklusif. Biarkan kasih mengalir juga untuk sesama, bukan hanya kepuasan diri semata. 

pexel.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Taat Melakukan Kehendak Bapa (Matius 7:21-29) Kota Surabaya baru-baru ini dilabeli warna hitam dalam peta sebaran covid-19 di Jawa Timur....